Dalam rangka menindak lanjuti permasalahan keterbatasan lansia di berbagai bidang mulai dari kesehatan hingga kemiskinan, Wakil Walikota Yogyakarta, Jum'at (25/03) di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta menyampaikan Kepwal Penunjukan Kelurahan Sebagai Kelurahan Percontohan dan Kelurahan Pengembangan Pelaksanaan Layanan Lanjut Usia Terintegrasi kepada Kelurahan Purbayan. 


Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, hingga saat ini upaya pemerintah melalui kementrian atau lembaga terus menginisiasi berbagai program pelayanan lansia termasuk program Perawatan Jangka Panjang (PJP), namun dalam pelaksanaannya masih terpisah antar sektor.


“ Para lansia ini merupakan bagian penting yang harus diperhatikan bersama, banyak para lansia yang masih produktif dan memiliki banyak aktivitas. Mari bersama-sama wujudkan Kota Yogyakarta yang memfasilitasi program kegiatan dengan indikator kota ramah anak, kota lansia dan sebagai city for all,” ungkapannya.


Heroe menjelaskan, dalam mendukung berbagai sistem layanan maupun inovasi bagi lansia yang terintegrasi dan berkesinambungan maka nantinya Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia akan memperkuat Uji Coba Sistem Informasi Lanjut Usia (SILANI) melalui LLT berbasis komunitas. SILANI merupakan digital platform atau sistem yang digunakan oleh manajer operasional desa atau kelurahan maupun lansia dan keluarganya.


“ Seluruh kebijakan program kegiatan yang dilakukan OPD harus lebih diperhatikan lagi, mengingat para lansia menjadi penting. Upaya kita bersama dalam menjadikan lansia mandiri adalah upaya bagaimana kita membangun kota ini untuk para lansia agar nyaman dan menjadi kota yang ramah lansia,” jelasnya.


Selain itu, sekitar 80 persen lansia yang membutuhkan PJP tersebut menerima perawatan dari anggota keluarganya, sedangkan sisanya sekitar 10 persen tidak memiliki caregivers/pemberi rawat untuk lansia.


“ Ke depannya para lansia ini akan diberikan penghasilan tambahan. Lansia yang aktif di Kota Yogyakarta sendiri banyak sekali, beda dengan Sleman dan Bantul yang masih terbilang sedikit tingkat keaktifan atau produktifitas lansianya,” ujarnya.