Pada hari Kamis, 13 Juni 2024, Kelurahan Purbayan Kemantren Kotagede bersama Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan serangkaian acara Sarasehan bertema Penguatan Nilai-nilai Kesetiakawanan Sosial Melalui Restorasi Sosial Berbasis Budaya Jawa Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Sosial di Pendopo Kelurahan Purbayan Kemantren Kotagede.

Acara Sarasehan ini dihadiri oleh Ibu Lurah Purbayan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua Kampung, Ketua RW, Ketua Lembaga Sosial Kemasyarakatan Purbayan dan Tokoh-tokoh masyarakat Kelurahan Purbayan.
Acara dibuka mulai jam 09.00 Wib dengan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Ibu Lurah Purbayan. Dalam sambutannya, Lurah Purbayan menyambut baik dan mengapresiasi adanya Sarasehan Penguatan Nilai-nilai Kesetiakawanan Sosial Melalui Restorasi Sosial Berbasis Budaya Jawa Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Sosial di Kelurahan Purbayan ini untuk lebih mengedukasi masyarakat Kelurahan Purbayan agar lebih paham dan mengerti terkait pentingnya Restorasi Sosial Berbasis Budaya Jawa di Masyarakat Kelurahan Purbayan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan Sarasehan Penguatan Nilai-nilai Kesetiakawanan Sosial Melalui Restorasi Sosial Berbasis Budaya Jawa oleh Narasumber pertama, yaitu : Ki Abeje Janoko beliau adalah Ketua Paguyuban Pranatacara Yogyakarta. Beliau menerangkan terkait Restorasi Sosial di Masyarakat yang bermakna mengembalikan atau memulihkan kondisi sosial masyarakat yang sedang mengalami gangguan atau mengalami kerusakan akibat memudarnya nilai-nilai luhur pada masyarakat, sehingga dapat kembali pada kondisi idealnya. Restorasi Sosial memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalam jiwa dan semangat Bangsa Indonesia yaitu Nilai-nilai Kepahlawanan, seperti saling menolong dengan ikhlas, berani membela kebenaran dan keadilan, rela berkorban, bertindak terpuji dalam kehidupan sehari-hari; Nilai-nilai keperintisan seperti menjadi suri teladan, mau melakukan inovasi-inovasi, pantang menyerah; Nilai-nilai Kesetiakawanan Sosial, seperti peduli, mau berbagi, toleransi, gotong royong, tanpa pamrih.

Narasumber Kedua dari Anggota Dewan DPRD Kota Yogyakarta, Bapak Nurcahyo Nugroho. Beliau mendukung dan mengapresiasi adanya Restorasi Sosial berbasis Budaya Jawa ini dan menerangkan pentingnya Restorasi Sosial di masyarkat untuk melestarikan budaya Jawa yang adiluhung di Masyarakat Kelurahan Purbayan pada khususnya dan masyarakat Kota Yogyakarta pada umumnya. Budaya Jawa-Yogyakarta memiliki kebudayaan khas yang sarat dengan nilai-nilai luhur.Sehingga tidak salah jika gerakan restorasi sosial digelontorkan kembali dengan landasan budaya Yogyakarta yang adiluhung ini.Nilai-nilai adiluhung seperti Hamemayu Hayuning Bawana, Mengasah Mengising Budi, Mamasuh Malaning Bumi, Golong Goilig, serta sifat-sifat satriya yang berpegang pada etos Sawiji, Greget, Sengguh, Ora Mingkuh telah terwujud dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat diinternalisasi dan diimplementasikan oleh seluruh elemen masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.

Narasumber ketiga Ust. Jamiludin, S.Sos.I.MA. Beliau memaparkan terkait Tata Krama dalam Pandangan Budaya dan Agama. Bahwa Budaya Jawa yang adiluhung banyak yang selaras dengan ajaran agama dan saling menguatkan untuk memebentuk karakter orang jawa yang positif, seperti sifat humanis, harmonis/damai, cinta kasih sayang, sopan santun, menghargai, kesetiaan, peduli, toleransi, kegotongroyongan dan tanggang rasa.

Acara restorasi sosial kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara narasumber dengan peserta sarasehan terkait nilai-nilai kesetiakawanan sosial dalam implementasi kehidupan sehari-hari di masyarakat. Acara ditutup kurang lebih pada pukul 12.00 WIB dengan doa penutup. 

Semoga Acara Restorasi sosial ini bisa bermanfaat bagi semua warga dan menumbuhkan kesadaran sosial akan pentingnya nilai-nilai sosial di masyarakat berbasis budaya jawa yang adiluhung yang perlu dipertahankan dan dilestarikan ke generasi berikutnya.